Monochrom no Kiss-SID (Indonesian translate)
Monochrom no Kiss-SID (Indonesian translate)
Deai ni iro wa nakute monokuro fukinukeru (di pertemuan kita yang tanpa warna, monokrom berhembus menghapuskannya)
Itamigo to kimi yudanemashou (rasa sakitku, kepadamu seharusnya kupercayakan)
Kizuato tsuyoku nazoru youshanai aki ga kitte (dengan kuat menelusuri bekas lukaku, musim gugur yang tak termaafkan datang)
Suzushii yubi temaneku mama ni (jari-jari yang sejuk, masih mengelabui tanganku)
Toketa to no yakkai na koori mitai na watashi wo (bagaikan aku telah bermandikan air beku yang menyiksa)
Yasashiku sukutte uwakuchibiru de asobu (mengangkatku perlahan dan bermain dengan bibir atasmu)
Soredemo hitotsu no ai no katachi wo sagasu (walaupun begitu, mencari sebuah bentuk cinta)
Tooku yori mo ima wo musunda kareta hitomi wa (bahkan lebih jauh, kini kau telah tertandai di matamu yang telah mengering)
Dekireba kono mama tsutsumarete owaritai (jika bisa, ingin menyelesaikan terus tersebungkus seperti ini)
Futari de himeta awai hada tsuki mo kakureteru (berdua kita telah memendam kulit pucat kita, bulan pun sedang bersembunyi)
Are kara ikuraka yoru suki ni mo narimashita (beberapa malam setelah itu pun aku menjadi menyukaimu)
Izon no umi iki mo wasurete (di laut tempat penyandaran diri pun aku lupa bernafas)
Muchuu no sono temae de (di hadapanku kau tidak sadarkan diri)
namanuru sa dake nokoshite (hanya meninggalkan sedikit kehangatan)
Hikigiwa no bigaku tokuige na KISSU kirau (seni dari sebuah kemunduran, aku membenci ciuman yang congkak itu)
Hitori ni shinai de mou sasshite ayamete (jangan biarkan aku sendirian, perkirakan lagi dan berikan warna)
Dono kotoba mo kimi no heya de wa surinukete yuku no (kata-kata yang bagaimana pun yang akan menyelinap di kamarmu)
Midarete nemutte sore ijou wo oshiete? (dapat mengacaukannya, tertidur, beritahu aku lebih dari ini)
Egao no toi ni mayou toiki (menghembuskan nafas tersesat di senyum pertanyaan)
tsuki dake ga miteru (hanya memandang bulan)
Tsugi no nagai hari ga (selanjutnya dari jarum yang panjang)
tenjou ni todoku koro ni wa (meraih di langit-langit)
Kimi wa mou inai, watashi wa mou iranai (tidak akan ada lagi dirimu, takkan ada lagi diriku)
Soredemo hitotsu no ai no katachi wo sagasu (walaupun begitu, mencari sebuah bentuk cinta)
Tooku yori mo ima wo musunda kareta hitomi wa (bahkan lebih jauh, kini kau telah tertandai di matamu yang telah mengering)
Dekireba kono mama tsutsumarete owaritai (jika bisa, ingin menyelesaikan terus tersebungkus seperti ini)
Sono negai wa yoru wa munashiku asa wo tsurete kuru (harapan itu adalah malam datang membawa pagi dengan hampa)
Yasashikute atsukute* hikyou na KISSU de (dengan lembut, dengan bergairah ciuman yang licik)
Irodotte yo saigo no yoru tsuki ga terashiteru (berikanlah warna, di akhir malam bulan akan menyinari kita)
Source lyrics: http://gendou.com/amusic/lyrics.php?id=9009&show=4
*’atsukute’ arti literaturnya ‘dengan panas’
Deai ni iro wa nakute monokuro fukinukeru (di pertemuan kita yang tanpa warna, monokrom berhembus menghapuskannya)
Itamigo to kimi yudanemashou (rasa sakitku, kepadamu seharusnya kupercayakan)
Kizuato tsuyoku nazoru youshanai aki ga kitte (dengan kuat menelusuri bekas lukaku, musim gugur yang tak termaafkan datang)
Suzushii yubi temaneku mama ni (jari-jari yang sejuk, masih mengelabui tanganku)
Toketa to no yakkai na koori mitai na watashi wo (bagaikan aku telah bermandikan air beku yang menyiksa)
Yasashiku sukutte uwakuchibiru de asobu (mengangkatku perlahan dan bermain dengan bibir atasmu)
Soredemo hitotsu no ai no katachi wo sagasu (walaupun begitu, mencari sebuah bentuk cinta)
Tooku yori mo ima wo musunda kareta hitomi wa (bahkan lebih jauh, kini kau telah tertandai di matamu yang telah mengering)
Dekireba kono mama tsutsumarete owaritai (jika bisa, ingin menyelesaikan terus tersebungkus seperti ini)
Futari de himeta awai hada tsuki mo kakureteru (berdua kita telah memendam kulit pucat kita, bulan pun sedang bersembunyi)
Are kara ikuraka yoru suki ni mo narimashita (beberapa malam setelah itu pun aku menjadi menyukaimu)
Izon no umi iki mo wasurete (di laut tempat penyandaran diri pun aku lupa bernafas)
Muchuu no sono temae de (di hadapanku kau tidak sadarkan diri)
namanuru sa dake nokoshite (hanya meninggalkan sedikit kehangatan)
Hikigiwa no bigaku tokuige na KISSU kirau (seni dari sebuah kemunduran, aku membenci ciuman yang congkak itu)
Hitori ni shinai de mou sasshite ayamete (jangan biarkan aku sendirian, perkirakan lagi dan berikan warna)
Dono kotoba mo kimi no heya de wa surinukete yuku no (kata-kata yang bagaimana pun yang akan menyelinap di kamarmu)
Midarete nemutte sore ijou wo oshiete? (dapat mengacaukannya, tertidur, beritahu aku lebih dari ini)
Egao no toi ni mayou toiki (menghembuskan nafas tersesat di senyum pertanyaan)
tsuki dake ga miteru (hanya memandang bulan)
Tsugi no nagai hari ga (selanjutnya dari jarum yang panjang)
tenjou ni todoku koro ni wa (meraih di langit-langit)
Kimi wa mou inai, watashi wa mou iranai (tidak akan ada lagi dirimu, takkan ada lagi diriku)
Soredemo hitotsu no ai no katachi wo sagasu (walaupun begitu, mencari sebuah bentuk cinta)
Tooku yori mo ima wo musunda kareta hitomi wa (bahkan lebih jauh, kini kau telah tertandai di matamu yang telah mengering)
Dekireba kono mama tsutsumarete owaritai (jika bisa, ingin menyelesaikan terus tersebungkus seperti ini)
Sono negai wa yoru wa munashiku asa wo tsurete kuru (harapan itu adalah malam datang membawa pagi dengan hampa)
Yasashikute atsukute* hikyou na KISSU de (dengan lembut, dengan bergairah ciuman yang licik)
Irodotte yo saigo no yoru tsuki ga terashiteru (berikanlah warna, di akhir malam bulan akan menyinari kita)
Source lyrics: http://gendou.com/amusic/lyrics.php?id=9009&show=4
*’atsukute’ arti literaturnya ‘dengan panas’