~Ja, Mata ne~ fanfict about Nao(bassist of kaggra)


ini  cerita dibuat saat saya lagi sedih sama koibito.  gyaaa~~~ FF malah jadi tempat curhat! 
eh~~ biar deh.
 

 
 ~ Ja, Mate ne~
 
Yurameku kagerou wa yume no ato(Udara yang panas berkilauan tetaplah sebuah mimpi)
Yami wo osorete nemuri yuku machi (kota yang takut pada kegelapan itu kini pergi  tidur)
Chiisana yorokobi wa gareki no ue (Kebahagiaan kecil diatas puing)
Hoshi wo miru boku wa doko de umareta  (aku lahir disini, yang melihat bintang-bintang)
Nobody knows, nobody cares
I have lost everything to bombs

Rambutku terurai dihembus angin kencang. Nyamannya... inilah yang aku butuhkan, sebuah ketenangan, ditengah perkara-perkara yang menimpaku. Rasanya tak dapat kupercaya, ini terjadi begitu cepat... kepergianmu, hingga kini aku jatuh semakin dalam. Aku takkan mampu berdiri tanpamu, kau tahu? Yah... tentu kau takkan tahu, karna kau kini sedang memainkan harpamu di surga. Kutatap sekelilingku, beberapa lampu masih berkelip, malam telah beranjak. Semua orang nyaris tertidur, bahkan suara-suara dan bisikan berhenti. Semua pergi menuju dunia masing-masing.semua mencari kebahagiaan, mencari tujuan. Namun aku sudah menemukan kebahagiaanku, dan kini, dia hilang. Maka aku akan menuju kebahagiaanku. Menujumu.
Maukah kau menunggu hingga lagu dan cerita ini usai? Setelah itu, aku akan segera menyusulmu

Nee azayakana yume miru sekai e to (Ya, dengan lembut memimpikan dunia)
Mezametara kawatte iru to yoi na (Jika aku terbangun dan segalanya telah berganti, itu akan baik-baik saja.)
Madobe ni hatte aru kimi no machi (Kotamu terlihat dari jendela)
Soko wa dore kurai tooku ni aru no? (dimana, seberapa jauhkah itu?)
Nobody knows, nobody cares
They just took everything I had.

Aku disini sendirian, tak dipedulikan siapapun. Bahkan mereka takkan sadar jika aku pergi. Sungguh, disini bukan tempatku. Ah, angin berhembus lagi. Aku melepaskan jasku, mengeluarkan kemejaku dan menggulung lengannya, melepaskan pantofelku, dan mengacak rambutku. Lalu menuju tepi. Sesaat kulihatn pantulanku di jendela, hm... bukan seperti itu tampang pria yang telah menikah beberapa jam yang lalu. mestinya kini aku mabuk sake dibawah bersama tamu-tamuku, bukan disini sendirian. Semua tidak berjalan, waktu membatu dihatiku. Kusadari, kamulah yang menggerakkan hariku. Aku merasa hanyut di hari-hariku, layaknya guguran kelopak sakura, aku pergi entah menuju kemana. Aku bahkan tak sadar, hingga hari ini datang. Aku sadar, yang kujalani selama ini hanya kepalsuanku menutupi ketiadaanmu. Saki, bawalah aku bersamamu.
Kau ingat bagaimana kita bertemu? Aku mabuk dibawah salah satu pohon sakura. Aku tanpa sadar ternganga menatapmu. Lalu salah satu pucuk tangkai pohon sakura masuk ke mulutku dan membuatku tersedak. Dan kamu datang menyelamatkanku. Disitulah awal pertemuan kita. lalu semua berjalan semakin baik. Semua berjalan sempurna seakan akulah yang menciptakan cerita diantara kita, mengaitkan benang diantara jemari kita.


 
Nee odayakana egao no kimi ga iru (Ya, senyum yang lembut itu, kau berada disisiku)
Shashin no naka kakedashite yukitaina (Aku hanya ingin pergi dan berlari dengan bebas di foto itu)
Nobody knows nobody cares
I have lost everything to bombs

Lalu kau direngut begitu saja dariku. Aku marah, kecewa, sedih, perih. Bawa aku bersamamu, Saki, jemputlah aku.
kita telah bersama merancang masa depan kita. Berharap selamanya bersama. Tapi sekejap kau pergi. Tragis. Jika memang ada batas kebahagiaan, maka pelukan terakhir kita adah saat aku terakhir saat memakai kebahagiaanku. Setelah itu habis. Semua jalan yang kulalui hanya kesedihan. Aku rapuh? Jelas aku rapuh, pertama kau direngut dariku, lalu kini aku terjebak disini.
Aku berada di pernikahan yang tidak kuhendaki. Aku putus asa dan ibuku memutuskan jalanku berikutnya, karena aku tak mampu berjalan, bahkan untuk mengadah. Aku putus asa. Ibuku mengenalkanku pada calon pendamping hidupku berikutnya. Dia orang yang ramah, dan untuk beberapa waktu aku bisa melupakanmu, bukan. Melihatmu dalam dirinya. Namun sayang, walau aku melihatmu dalam dirinya, bukan aku yang dilihatnya. Tepat beberapa jam yang lalu aku menemukannya brsama mantan pacarnya di ruang ganti. Aku takkan paham perasaanku, aku marah. Namun aku tak melakukan apa-pun. Rasanya seperti sesuatu yang direngut dariku, tapi bukan milikku. Mungkin ini hukuman, karena aku tak pernah melihat dirinya juga. Aku hanya mencoba lari darimu.

Nobody knows. Nobody cares, don’t say good bye

Hari ketika kau memutuskan untuk tidur selamanya, adalah hari yang takkan pernah kulupa. Hari ketika aku kehilangan segalanya. Kehilangan cintaku, kehilangan mimpiku.
Ujian pertukaran pelajar ke prancisku diadakan 15 jam setelah pemakamanmu. Kita bercerita akan berjalan di bawah Effiel bersama. Bisakah kau bayangkan, Saki?  Tidak ada penundaan. Maka aku ikut ujian itu dengan perasaan remuk. Hasilnya, aku hanya membuang-buang waktu. Seperti yang aku bilang sebelum nya, Saki, aku telah memakai semua kebahagiaanku, jadi sudah tak ada yang tersisa lagi.
Apa kau masih mendengarkan, Saki?  Sabarlah, beberapa menit lagi akan selesai.
Aku menaiki balkon terakhir, kerlap-kerlip lampu semakin jelas, seakan merangkai berbagai bentuk. Aku mencoba menerka bentuk apa itu? Angin menerpa rambutku, lagi. Lalu suara pintu terbuka
“nao...apa yang kau lakukan?” putri keluarga kobayashi memanggilku, dengan pelan, namun jelas. Ah... maaf Saki, dia istri yang tadi kusebutkan.
Aku menoleh sedikit. Ah, dia sudah mendapatiku disini, ini takkan dramatis lagi. Aku kembali menekuni kegiatanku.  Angin yang segar, berapa lama aku bisa merasakannya setelah berada di bawah? Sedetik? Dua detik? Saparti apakah rasanya terbang bebas layaknya elang? Seberapa sakitkah yang akan kurasakan? Aku mulai menutup mataku.
Kudengar langkah-langkah dibelakangku, isshi, akiya, izumi, shinpei, maaf.
“nao turunlah!”                                                                                                          
“jangan bodoh mao! Turun!”
“c’mon dude! This is silly!”
“nao! Turun!”
“tolonglah nao!”

Saki, aku tak sabar untuk bertemu denganmu lgi. Saki, siapkah kau bertemu denganku? Aku meloncat, dan terbang. Aku tahu kau akan bersamaku dibawah maupun diatas sana.

Nee, furisosogu yozoraga kirei dayo (Hey, melebur bersama langit malam pasti indah.)
Itsu no hika kimi ni mo misetai kara (Karna aku ingin menunjukanmu itu suatu hari)
Megasama nara kawatte iru to iina (Jika kita terbangun dan segalanya telah berubah, maka itu akan baik-baik saja)
Arasoi no owatta sekai e to (menuju dunia dimana konflik telah berakhir.)

Postingan populer dari blog ini

Hitomi no Jyuunin- L’Arc~en~Ciel (indonesian translate)

Sangatsu Kokonoka- REMIOROMEN (Indonesian translate)

ENDLESS RAIN- X JAPAN(Indonesian translate)