FASHION STREET JEPANG

Ah…minna-san, saya pengen berbagi dikit nih… walopun pengetahuan saya masih dikit banget, yang ada ajalah, dibagi…
Saya tau bahasan ini pasti bakalan ada cacat-nya makanya, diharapkan koleksinya nyu~~~ karena jujur aja ini hasil nyatuin berbagai blog/ web d gugel dengan pengamatan sendiri, jadi kalo punya masukan, bakalan saya terima denga tangan terbuka XXD
*ngemis informasi*
Oke dah,, , ini dia yang jasu tau tentang fashion street Jepang!

VISUAL KEI

Visual kei(atau yang sering disebut viskei/ v.kei) pertama kali dipopulerkan oleh band jepang tahun 1981 bernama X-JAPAN. Walaupun begitu, mereka bukanlah band pertama di jepang yang menggunakan style ini. Visual kei identik dengan band beraliran j-rock dengan dandanan yang kecewek-cewekan seperti memakai lisptik dengan warna gelap, mascara yang btebal, rambut yang panjang dan gaun2 kelam yang telah dimodifikasi tentunya. Dari cabang style inilah, terkenal apa yang biasa disebut bishounen atau yang lebih akrab dipanggil bishie, cowok2 cantik dengan rambut/poni panjang, tatapan  dan senyuman maut(dalam sudut pandang Jasu tentunya ^^). Menurut saya, pasti penggemar jepang  (khususnya aliran musik jrock) tahu lebih banyak dari jasu dan informasi ttg viskei pasti lebih jelas dari mereka. Gerakan ini ditandai dengan band yang mengenakan kostum dramatis dan imej visual untuk memperoleh perhatian. Di Jepang, penggemar band Visual Kei sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara-negara lain, perbandingannya kecil secara kuantitas antara penganut Visual Kei kira-kira keseluruhan antara remaja putra dan putri.
Anggota band Visual Kei sering memakai make up yang mencolok, dengan gaya potongan rambut yang dramatis, yang mengingatkan pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki. Anggota band sering bermake up dan memakai pakaian yang dapat dianggap sebagai feminin atau androgynous. Genre ini mencapai puncak kejayaannya di pertengahan tahun 90-an, bahkan hingga ke negara-negara diluar Jepang, terutama Eropa. Tetapi popularitasnnya mendadak menurun, tepatnnya di akhir tahun 1999 waktu Luna Sea bubar, Laruku memutuskan untuk vakum dan meninggalnya gitaris X Japan Hideto Matsumoto (Hide). Memasuki era 2000-an, banyak band-band Visual Kei yang mulai bereksplorasi dengan musik dan gaya penampilan mereka, Visual Kei yang sebelumnya lekat dengan penampilan yang dark/gothic dan musik yang cenderung suram, belakangan terbagi-bagi menjadi beberapa sub-genre dengan musik dan penampilan Visual yang juga beda
Sumber: wikipedia & Aruchieru’s blog

OSHARE KEI

Style ini merupakan cabang style dari v.kei yang pertama kali diusung oleh band beraliran jrock, BAROQUE sekitar tahun 2001 (punten, pembaca, jasu lupa! Tahun tepatnya, tapi kayaknya sekitar sini lah… Yang jelas ini band seangkatan ama kaggra, SADS ama KRA) oleh pemimpinnya yaitu bansaku. Karena masih merupakan cabang dari visual kei, oshare kei,yang berasall dari bahasa jepang yang artinya “berdandan”, memiliki tampilan hairstyle yang nyaris sama dengan viskei, namun untuk masalah outfit, oshare kei lebih mendominasi warna2 cerah seperti biru, kuning, oranye, atau bahkan pink, yang merupakan kebalikan dari visual kei yang sedikit kelam. Kalau Oshare Kei itu merupakan sub-genre dari visual kei yang muncul pertama kali di Jepang pada tahun 2001. Musik dari band Oshare Kei, pada umumnnya menyatukan sound yang dipengaruhi oleh modern pop punk tetapi tetap mempertahankan ‘visual sounds’ (sounds yang merupakan ciri khas band visual-kei) seperti screaming vocal, fast guitar playing dan drum beats yang gila-gila-an. Musiknnya cenderung up-beat dan ceria, liriknnya secara keseluruhan, lebih focus pada hal-hal yang positif dan bersifat optimis, sering kali menceritakan tentang Cinta dan persahabatan.
Dan sesuai dengan jenis musik mereka yang ceria, penampilan dari member band-band Oshare-kei ini pun cenderung ‘ceria’ dalam artian fashion yang bertema colorfull, cute dan youthful. Menggunakan kostum dengan warna-warna terang & Trendy, sejalan dengan gaya street style fashion anak-anak muda Harajuku. Dan band-band yang dapat dikategorikan sebagai Oshare-kei band, diantarannya: An cafe, SuG, Megamasso, Kra, Eimy, THE KIDDIE, v (NEU) dan masih banyak yang lainnya.
Sumber: Aruchieru’s blog

DOLLY KEI

Berbalik 180˚ dari 2 style sebelumnya, Dolly kei merupakan murni Style untuk cewek. Dolly kei ini identik dengan vintage, stocking, dan syal serta scraf. Warna2 yang ada pun merupana warna2 teduh dan pucat seperti krem, putih, kuning muda, pink pucat, hijau muda, pokonya yang teduh2 dah~~ namun pada dasarnya masalah warna ini bener2 ga bisa diprediksi(mengingat betapa melejit-lejitnya otak para fashion street di Jepang), ada yang menggabungkan dolly dengan mori girl, dengan bizzare, sedikit horor dan retro sehingga baju dan warna2nya tidak terpaku seperti yang disebutkan diatas. Dolly kei lahir sekitar tahun 2007, oleh seorang fashion street dibernama Hitomi(thx to Her) yang mencintai barang-barang antik dan mulai menamai merek aksesorisnya, Dolly. Maka di tahun 2008, mimpiya menjadi kenyataan dan tadaaah!! Laihrlah toko dolly Kei pertama, GORIMORE. Untuk belakangan ini, dolly terbagi menjadi 2 cabang yaitu untuk yang soft(putih, pink pucat, dan biru langit) yang ter-influence dari fairy kei, dan dark(abu-abu, coklat tanah, ungu) yang hanpir mirip dgn country Lolita dan Mori girl.
Sumber: Not Here to Please You blog of Sahakile.


FAIRY KEI

Er… dari namanya pun dapat kta tebak bahwa ini style yang girlie banget. Dengan taburan motif love, bintang dan pernak pernik yang serba girlie. Warna yang identik juga merupakan warna yang lembut-lembut dan terkesan kawaii.
Eh???  Ada yang bingung tentang bedanya ama style SWEET LOLITA? Oke, sweet lolita ini  lebih menjurus ke arah (tentu saja) lolita. Which mean, it would be lof of lace. Sementara di Fairy kei, ini lebih ke… err, semacam baby stle yang cute mungkin yah? Susah dah, ngegambarinnya pake kata2, asiknya diliat pake gambar aja, biar keliatan mana bedanya.

GOTHIC  LOLITA

Mengusung abad kegelapan, dimana sekte2 setan mulai bermunculan, cewek-cewek jepang mengangkat tema ini untuk dijadikan style dan (seperti yang bisa kita duga, it’s totally work out!) mendekorasi gaun-gaun suram tersebut, namun tetap pada “jalur”yang suram pada sekitar tahun 1970-an. Renda-renda dan rok hitam yang mengembang merupakan syarat wajib dari gothic lolita, ditambah dengan bandana, pita-pita, boots sepatu bersol tebal dan bunga mawar putih-hitam, jadilah syle yang sekarang digandrungi banyak remaja jepang. Namun, belum sampai disitu! Tidak mau ketinggalan, cowok-cowok juga ingin berkonstribusi dalam style ini, mereka membuat style sejenis(pasangan untuk gothic lolita mungkin??) bernama ouji atau kodona(bayangin Ciel black butler!!). Gothic lolita, kadang-kadang disingkat menjadi Lolita (ゴスロリ Rori gosu?), adalah kombinasi dari Gothic dan mode Lolita. Fashion berasal dari akhir 1990-an dan telah berspekulasi untuk menjadi "persoalan sosial" dalam menanggapi fashion Jepang gyaru, namun banyak penganut fashion Gothic Lolita terinspirasi oleh musik, terutama visual kei, "genre rock visual" di mana musisi menggabungkan musik rock dengan efek visual dan kostum.
Gothic Lolita fashion dicirikan oleh-make up dan pakaian gelap. lipstik merah dan smokey atau rapi pasti mata, dibuat menggunakan eyeliner hitam, gaya yang khas. Meskipun make-up Gothic dikaitkan dengan wajah putih bubuk ini biasanya dianggap buruk dalam rasa Lolita. fashion, Ada dua jenis pakaian Gothic Lolita, salah satu yang Mana (lihat di bawah) panggilan "Elegant Gothic Lolita, "biasanya menggunakan skema warna gelap seperti hitam, biru gelap dan ungu. Jenis lain adalah hitam dengan aksen putih. Gaun ini telah dibandingkan dengan kostum pelayan Perancis dan mereka umumnya tidak dianggap sebagai yang sangat gothic, setidaknya menurut standar Barat.Seperti dengan beberapa gaya Gothic Barat, perhiasan silang dan lainnya simbol-simbol agama juga digunakan untuk accessorize tampilan Gothic Lolita.Aksesori lainnya dalam gaya Gothic Lolita termasuk tas dan dompet yang sering di umum bentuk modern seperti kelelawar, peti mati, dan salib.
Seperti banyak mode Lolita lainnya, gerakan visual kei bertanggung jawab untuk membantu memperkenalkan dan mempopulerkan gaya Gothic Lolita. . Mana sendiri Gothic Lolita fashion label, Moi-même-Moitité, telah berkembang menjadi sangat sukses. Untuk menggambarkan desain label baru, ia mendorong penggunaan istilah ELEGANT LOLITA
Sumber: wikipedia & many blogs!!


WA LOLITA

Wa lolita ini menggabungkan antara baju adat jepang(yukata) dan gaya lolita, yang lebih mendominasi ke gothic sehingga berasa kelam, namun tetap tidak kehilangan unsur kebudayaan. Namun Ada juga yang lebih mendominasi warna2 cerah. Pssstt… orang yang pake yukata warna pink-krem ini siapaaa?? Ayo tebak! :D

COUNTRY LOLITA


QI LOLITA
 


PIRATES LOLITA


PUNK LOLITA
 

GURO LOLITA
        
CLASSIC LOLITA


CASSUAL LOLITA
 

   
DECOLOLI(DECORA+LOLITA)

    
 SWEET LOLITA


HIME LOLITA

      

SAILOR LOLITA
 
     

EROTIC LOLITA

      
SHIRO LOLITA
 
    
KURO LOLITA
  
       
COSPLAY LOLITA


OUJI/ KODONA
 


Sumber Lolita: google & some website from spainish girl, sorry

HARAJUKU

HARAJUKU aalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenalsebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan jalan Takeshita (Tkeshita-dori), departement Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Setelah dibukanya departement store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini mennjadi terkenal diseluruh Jepang setelah diliput majalah fashion seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu kelompok gadis-gadis Annonzoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busan yang dikenakan model majalah Anan dan non-no. Sekitar tahun 1980-an, jalan Takeshita menjadi ramai karena orang-orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari dijalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Tampilan yang bertabraka antara warna, corak, motif, ukuran, sampai jenis pakaian yang dipakai merupakan ciri khas fashion style yang satu ini. Sanking banyaknya penggemar dari style ini, gwen stefani dalam albumnya yang berjudul “LOVE ANGEL MUSIC BABY” menggunakan penari dengan gaya harajuku asli! Well, banyak sumber yang bisa dicari untuk referensi gaya ini karena harajuku style adalah style paling dinamik yang digerakan oleh fashion street didengan berbagai macam variasi. Tampilan yang bertabrakan antara warna, corak, motif, ukuran, sampai jenis pakaian yang dipakai merupakan ciri khas fashion style yang satu ini.

DECORA

Banyak yang menyangka decora ini adalah harajuku( ya enggak salah sih,, ,) yang merupakan MEMANG substyle dari harajuku ini. jadi bisa ngak decora ini dibilang harajuku? mengingat tak terbatasnya style harajuku?  Dan menurut cara pakainya, decora-lah yang paling ribet. Namun emang mereka udah terbiasa ama yang kaya gini kali yah? Jadi enjoy aja… jadi, apa sebenarnya beda antara decora dengan yang lainnya? Dari pengamatan jasu, orang sering salah sebut antara harajuku dan decora karena ketidaktahuan(jasu juga baru tau waktu insomnia dan iseng2 nanya mbah gugel. Kalo ngak, jasu juga mana tau~~~) dan memang perbedaannya hanya diletak fokus ‘ribet’nya. Kalo harajuku biasanya lebih ke baju, bawahan, dan sepatu, dan bahkan mungkin ngak seriber decora. Sedangkan decora lebih ke aksesoris di berbagai daerah dan seperti gelang, kalung, jepit rambut, masker mulut, kacamata, kaos kaki ato apapun yang bisa diletakan secara keroyokan(jelek banget bahasanya…) dan bertumpuk-tumpuk.

FRUITS

Apa bedanya lagi nih, ama decora???? Dilihat dari tampilan, mereka make aksesoris dan pakaian yang juga seperti harajuku dan decora. Akhirnya, jasu menyimpulkan, it’s just about The colors! Kalo decora umumnya, mereka mendominasi satu atau dua warna, kalo pink, pink semua. Kalo ungu, kuning maupun hitam-putih, begitu juga. Tapi kalo fruits lebih ke warna2 buah yang ceria dan memasukan warna yang lebih banyak dan bervariasi. Oke. Sebenernya jasu juga masih bingung, mungkin malah gada batasan pasti antara Harjuku-decora-friuts??

MORI GIRL
 
Masalah baru bagi si nyubi jasu adalah, semakkin saya mencari substyle dari j-fashion, semakin bnyak yang saya rasai “ini kok mirip dengan yang tadi?”. Dan masalah saya yang baru dengan mori adalah, awalnya saya merasa kesamaan MORI GIRL dengan DOLLY KEI, namun setelah diperhatikan lebh jauh, cakupan warna dolly kei tidak hanya warna-warna musim gugur saja tapi juga warna2 yang lain. Sementara mori girl lebih berkesan ‘kering’ dan suram serta berkontras rendah. Berdasarkan namanya, Mori dalam bahasa jepang artinya ‘hutan’
Sumber: Not Here to Please you

GANGURO

Pada tahun 1995, muncul seorang penyanyi pop bernama Namie Amuro, yang berasal dari Okinawa dan menjadi sangat populer di Jepang. Pada awal kemunculannya, Amuro, yang berkulit sawo matang dan memiliki bentuk tubuh super model telah menjadi sesuatu yang didambakan bagi remaja putri Jepang pada saat itu. Penampilan Amuro pada saat itu, mengenakan rok mini dan sepatu boot dengan hak setebal 30 sentimeter Karena bagi para remaja putri penampilan Amuro ini sangatlah keren, maka penampilan Amuro pada akhirnya akan menjadi trend di seluruh Jepang, terutama di kota-kota besar. Kulit gelap dan hitam bukanlah hal yang umum di Jepang. Sebaliknya orang Jepang sanngat menyukai kulit mereka yang putih. Tetapi kulit yang putih, menyebabkan efek yang penuh pada wajah. Sehingga ganguro yang notabene penggemar Kogan, menyukai wajah mereka yang gelap menghitamkan kulit mereka(hooh~~~gimana sih, aku aja, pengen putih) Karena kulit wajah hitam dapat menimbulakan kesan wajah yang mungil. Dan pada akhirnya yang ada pada diri Amuro, ditiru oleh penggemar yang berasal dari kalangan remaja putri di Jepang. Kata Ganguro berasal dari huruf kanji Gan yang berarti muka sedangkan guro berasal dari kata 黒 Kuro yang berarti hitam. Ganguro secara harafiah berarti “muka hitam”. Selain Ganguro ada istilah lainnya yaitu Gonguro yang berarti muka yang lebih hitam.
Sebenarnya terdapat beberapa gaya gal (gyaru), namun kebanyakan hanya mengetahui Ganguro saja, dan tidak mengetahui perbedaan dari berbagai macam gaya tersebut. 



YAMANBA

  
Yamamba, berasal dari kata yama, yang artinya gunung dan kata おばあさん obaasan yang artinya nenek. Sehingga yamamba secara harafiah artinya nenek gunung atau nenek yang bertempat tinggal di gunung, yang berwujud wanita tua buruk rupa. Yamamba ini merupakan mitos Jepang pada zaman dahulu laka. Yaitu tokoh nenek sihir jahat yang buruk rupa yang tinggal di pedalaman gunung-gunung. Sehingga para Yamamba mewarnai rambut mereka dengan warna putih sehingga mirip nenek-nenek. Dan dandanan wajah mereka bermake up sangat unik dengan perona bibir dan perona mata berwarna putih yang digambar melingkar di mata mereka. Wajah mereka yang hitam tersebut diberi eyeliner hitam, eyeshadow biru dan ditambahkan highlight putih di sekeliling mata, juga memakai lipstick putih. Terkadang mereka juga menambahkan bulu mata palsu dan manik-manik mutiara untuk ditempelkan di wajah mereka.Sedangkan untuk pakaiannya, mereka biasanya mengenakan pakaian berwarna mencolok, memakai rok mini dan sepatu atsuzoko. Sepatu atsuzoko adalah sepatu berhak tinggi dan ketebalan haknya tersebut mencapai 25-30 sentimeter. Sebagai tambahan, mereka memakai banyak aksesoris bertumpuk agar tampak lebih menyolok, seperti gelang, cincin, dan kalung.


 AGEJO


agejo sendiri berasal dari kata 'Age' yang diambil dari kata "ageha" yang berarti kupu-kupu dan 'jo' yang berasal dari kata "kanojo" yang berarti perempuan. Jika digabungkan akan menghasilkan arti cewek yang bekerja di malam hari dengan arti lain, 'kupu-kupu malam'. Para Agejo diulas di majalah jepang yang bernama 'Koakuma Ageha' yang laris berat di kalangan perempuan, mulai dari anak-anak hingga para karyawati. Mereka menyukai majalah itu karena isi dari majalah itu memberi perkenalan dengan tren terbaru tentang model baju, accesories, sepatu, tas, dan lainnya yang menyangkut fashion dan barang-barang bermerek. Di Jepang, para Agejo ternyata sangat blak-blakan dan terbuka dengan orang sekitarnya. Mereka dengan terus terang berbagi cerita dengan teman-temannya tentang bagaimana hidup mereka dan pekerjaan mereka. Mereka biasanya bekerja di hottest club hanya untuk mencari penambahan di kantong untuk membiayai sekolah atau sebagainya. Namun, dibalik senyuman dan ke-imutan mereka itu, ada beban berat tersendiri karena mereka harus rela kerja siang-malam untuk mencari penghasilan. 
sumber: Animonster



BOSOZOKU


RANDOM STYLE!!

COSPLAY
 


SEKIAAAANNN!!!
SANKYUU 4 READING!!!

Postingan populer dari blog ini

Hitomi no Jyuunin- L’Arc~en~Ciel (indonesian translate)

ENDLESS RAIN- X JAPAN(Indonesian translate)

Sangatsu Kokonoka- REMIOROMEN (Indonesian translate)