wara ningyo


Tentu kalian yang pernah menonton JIGOKU SHOUJO a.k.a HELL GIRL atau bermain FATAL FRAME III akan sangat familiar dengan boneka ini. Aku sendiri pertama kali mengetahuinya dari anime dan game ini…. boneka ini semacam Voodoo versi jepang yang digunakan oleh perempuan untuk mengutuk seseorang. Aku sedang menyukai hal-hal horor, mitos atau apapun itu belakangan dan kali ini aku akan membahas tentang 'WARA NINGYO'. Dozou and please CMIIW~~




Sebuah boneka yang dibuat untuk membunuh atau melukai seseorang. Pada tengah malam, sebuah paku dipukulkan melalu jantung boneka tersebut untuk menancapkannya pada pohon di kuil.

Ushi mitsu:  jam sapi ganda tua yang dimulai pada tepat jam satu dini hari. 'mitsu' menyatakan tiga bagian dati pembagian waktu. Pada jam ketika arwah-arwah orang yang telah meninggal dan dewa-dewa bangkit.

"waktu ketika pepohonan dan tumbuh-tumbuhan tertidur"
ki mo nemuruushi mitsu toki

Wara ningyou terbuat dari jerami dan benang rami

"boneka untuk mengutuk seseorang"
Noroi no wara ningyou

"waktu ganda sapi dari jam satu hingga tiga dini hari yang digunakan untuk mengutuk seseorang"
Ushi no koku miri -ushi no toki mairi

Ushi mitsu dimulai dari

Jam 2 hingga 2:30 dini hari.
Waktu ini adalah waktu terbaik untuk membuat permohonan atau mengarahkan kutukan dengan bantuan para dewa baik itu dalam agama Buddha atau shinto.

Boneka jerami digunakan untuk dipaku di pohon keramat di kuil pada jam-jam ini (beberapa pohon di kuil "pengutuk" terkenal di Kyoto masih menunjukkan lubang yang terbentuk dari paku yang panjang). Boneka ini dipaku dengan paku logam atau pancang Gosunkugi yang panjangnya tidak kurang dari 13 sentimeter. Hal ini harus diulangi hingga orang yang dikutuk meninggal. Hal ini akan bekerja lebih baik jika terdapat untaian rambut, potongan kulit, atau beberapa tetes darah dari orang yang akan dikutuk bercampur dengan jerami tersebut.

Pada ritual ini, ada resiko bahwa orang yang menghantamkan paku ke pohon akan berubah menjadi Oni, seorang setan.

Orang yang melakukannya diwajibkan untuk berpakaian putih-putih, serta mengejcat wajahnya menjadi putih juga dan menggunakan semacam penutup kepala khusus (gotoku, tripot khusus yang digunakan pada kompor arang hibachi  untuk menyangga ceret) dengan 3 lilin, 1 di kiri dan kanan serta 1 di belakang. Geta kayu yang hanya memiliki 1 penyangga, pada sekitar dadanya menggunakan cermin bundar dan seuah pedang untuk perlindungan di pinggulnya. Wanita tersebut harus menggigit sisir kayu (kushi) dan tidak diperbolehkan untuk berbicara selama kunjungannya ke kuil. Jika dia bertemu seseorang yang lain dalam ekspedisi pengutukan rahasianya, orang yang tak bersalah tersebut mungkin akan tertangkap kutukannya dan malah mati. Jadi ekspedisi ini cukup sulit dan berbahaya.

Kuil-kuil ini adalah Kibune Jinja dan Kiyomizu Jinja di Kyoto. Pada Niimi, Okayama terdapat kuil Ikurei Jinja. Pada Kifune (aku tidak tahu apakah Kifune dan Kibune adallah kuil yang sama karena terdapat 2 situs yang ,enceritakan hal ini mengucakannya berbeda. Tapi karena kanji Kifune bisa juga Dibaca Kibune, kurasa itu adalah kuil yang sama) yaitu kuil yang diabadikan untuk dewa pernikahan, perceraian, dan kutukan.


Bagi kalian yang pernah membaca KWAIDAN - Koizumi Yakumo atau setidaknya mendengar cerita tentang legenda Cermin dan Lonceng, kalian mungkin akan tertarik mendengar fakta bahwa pembuatan wara ningyo ini sedikit banyak mirip dengan cerita tersebut, kedua ha ini menggambarkan makna dari 'nazoraeu'

Postingan populer dari blog ini

Hitomi no Jyuunin- L’Arc~en~Ciel (indonesian translate)

Sangatsu Kokonoka- REMIOROMEN (Indonesian translate)

ENDLESS RAIN- X JAPAN(Indonesian translate)