ISSHI MIMIBUKURO ~Runner~





Runner~

Sebuah cerita dari teman musisiku.
Ini terjadi di apartemen yang ditinggalinya dulu sekali.

Baru saja pindah ke Tokyo, semakmur dia, dia menyewakan rumah dengan satu ruangan. Walauoun ruangan itu disebut 'Mansion' strukturnya lebih seperti sebuah apartemen, dan karena dia hampit tidak cukup beruntuk untuk mempunyai bathub dalam ruangan bergaya jepang dengan ukuran 6 tatami, tentu saja dinding-dindingnya tipis.

Suatu hari, dia minum bir dengan kami.
"begini! Orang yang tinggal di sebelahku benar-benar berisik~! Mereka bernyanyi sekitar jam 3 pagi, dan aku harus terbangun karenanya padahal aku sangat lelah bekerja…!" dia mengeluh.
Dan aku membalas, "hm… tapi itu tak bisa dicegah.  Munngkin tetanggamu berharap menjadi musisi juga, kan? Dan karena kau bermain gitar, tidakkah kau sama saja?"
Dia menelan beberapa teguk bir dan berkata "tapi pada jam yang sama, dan lagu yang sama? Itu mulai benar-benar menyebalkan…!"
"begitukah? Baiklah, kenapa kau tidak mengeluh kepadanya?"
Ketika aku berkata begitu dia menjawab, "aku akan melakukannya! Aku benar-benar tak bisa memakluminya!!"
Lalu dia menghabiskan kaleng birnya tanpa ada dendam lagi.

Setelah beberapa hari berlalu aku mendapatkan telpon dari temanku itu, tapi situasinya entah mengapa menjadi ganjil…
"jadi, jadi, aku pergi untuk berbicara pada tetanggaku itu!! Dan, tak seorangpun disana!!"
Pada awalnya aku tidak sepenuhnya mengerti pada apa yang ia katakan.
"hm~? Kau bicara tentang apa?"
Suaranya naik beberapa tingkat karena bersemangat. "jadi!! Ini tentang tetangga bernyanyi yang kuceritakan sebelumnya!! Dia tidak ada di sana!!"
"aku mengenali pembicaraannya, tapi aku tidak memahami situasinya dengan baik.
"hm? Dia tidak ada di rumah? Maksudku, dia pasti punya pekerjaan, jadi pastinya dia tidak ada di rumah sepanjang waktu kan?" aku merespon dengan acuh, dan dia menjadi marah.
"bukan begitu!! Tidak ada seorang pun di ruangan sebelah. Tidak ada yang menyewa ruangan itu. Aku benar-benar punya perasaan buruk tentang ini. Sudah cukup… aku akan pindah!!"
Dia berbicara dengan cepat dengan pitch yang tinggi, jadi itu benar-benar sulit untukku mendengarkannya, tapi entah bagaimana, aku mengerti maksudnya.
"aku paham. Baiklah kalau begitu, itu adalah hantu! Bukankah itu menarik? Ngomong-ngomong, lagu apa yang terus menerus dinyanyikannya?"
Saat aku bertanya demikian, dia menunggu beberapa saat dan berkata, "…'Runner'… lagunya adalah 'Runner' dari Bakufuu Slump"
Aku tak bisa menahannya lagi dan tertawa dengan segera begitu aku mendengarnya. Dan aku meraung dengar gelak tawa di telepon, tapi dia menghentikan reaksiku itu dengan terisak marah dan berkata, "hen- ti- kan!" dalam suara yang menggelegar sebagaimana dia menutup teleponnya.

Apakah aku membuat kesalahn dengan reaksiku?
Walaupun begitu, aku senang bahwa pertemanan kami masih berlanjut hingga hari ini.

Credits to Demonpassion.yolasite.com for English translation


Postingan populer dari blog ini

Hitomi no Jyuunin- L’Arc~en~Ciel (indonesian translate)

Sangatsu Kokonoka- REMIOROMEN (Indonesian translate)

ENDLESS RAIN- X JAPAN(Indonesian translate)