Fanfiction: ピンク レース のアプロン (Pink Laced Apron)
❀ピンク レース のアプロン❀
~PINKU REESU no APURON~
~PINKU REESU no APURON~
Title : Pink Laced Apron
Author : Jasumin Blabla Futari
Pairing : ShouXHiroto (alice nine)
Genre : just fluff! \(^0^)/
Summary : Shou langsung membuka matanya,
dia tidak percaya ini! Shou memang jarang sekali berkencan, tapi dia cukup
yakin bahwa Hiroto mungkin Uke paling tidak Romantis!
Hiroto
terbangun dengan sebuah sapuan tangan di bagian punggungnya. Hal itu membuatnya
merasa geli dan menyebabkan bulu-bulu kuduknya meremang.
“nnh...”
erangnya sambil mengerutkan alis.
Kamar
yang ditidurinya masih remang, berarti korden masih belum terbuka. Dia merasa
mengantuk. Ini akhir pekan dimana dia mempunyai janji kencan dan dia ingin
tenaganya tersimpan untuk kencannya nanti –atau ini hanya alasannya untuk tidak
bangun dari tempat tidur. Namun sebagian besar dikarenakan dinginnya AC di
kamar dan kasurnya yang terasa begitu empuk. Hiroto berniat melanjutkan
tidurnya lalu dia teringat dengan sapuan tangan yang membangunkannya. Mendadak
hal itu menghilangkan kantuknya, dia merasakan kini tangan tersebut tergantung
di bagian rusuknya yang tidak memakai apapun. Tangan itu terasa hangat.
Hiroto
berbalik untuk menghadapi pemilik tangan tersebut. Senyum kecil mengembang di
wajahnya ketika mendapati wajah kenakanan yang terbaring dengan rambut
acak-acakkan. Dia menempelkan tangannya di pipi itu dan mengusek rambut pirang
itu. wajah yang begitu tentram. Senyumnya masih belum hilang saat dia mengecup
pipi itu. tiba-tiba dia ingin membuat sebuah kejutan!
[aku
akan membuatkan sarapan!]
Sudah
lama semenjak sup miso terakhir yang dibuatnya untuk kekasihnya itu. jadi dia bangkit dan menyibakkan selimutnya
lalu mencari-cari sandal rumahnya yang terselip di bawah kolong ranjang. Hiroto
bangun dan kembali mengerjap-ngerjapkan matanya. Ketika akhirnya dia
benar-benar berdiri dia memutuskan untuk mencari kaus yang tadi malam
ditanggalkannya, namun dia tidak dapat menemukannya. Ketika hendak berjalan ke
dapur, Hiroto sekali lagi menatap wajah yang masih tertidur tidak bergerak itu.
Dia tidak berencana untuk membuka korden dulu –karena tau itu akan
membangunkannya. Belum. Apakah Cuma pandangannya atau dia merasa Shou tersenyum
dalam tidurnya? Dan rambutnya yang acak-acakkan itu, ingin rasanya Hiroto
sekali-sekali membuat kenakalan kecil seperti... mencoret-coret wajah Shou,
mungkin?
[menggemaskan~]
Tapi
tidak, rencana itu segera dia hapuskan dari pikirannya. Hari ini dia bertekad
menyenangan hati Shou.
Dia
menyeret langkahnya ke dapur dan membuka kulkas untuk mencari sesuatu untuk
dimasak. Dia menjadi bingung seolah lupa cara memasak. Hiroto ragu sejenak
hingga akhirnya memutuskan untuk membuat spagetti sebagai sarapan mereka. Dia
bersenandung kecil sambil menunggu pastanya matang.
“Tsuki no
hikari wa kokoro wo somete , Kono yubi wa hodokete. Eien sae mo iro aseru nara,
Kono toki wo todomete...”
❀❀❀
Shou
terbangun dari tidurnya dan merasa kedinginan. Pantas saja dia tidak memakai
apapun selain celana piyamanya, dan selimutnya melorot hingga pinggulnya. Dia
mengingat-ingat bagaimana dia tidur hingga lupa memakai piyamanya.
[heeh...
pasti tadi malam dilepaskan Hiroto!]
pikirnya
kembali disaat mereka berciuman dan –seperti selalu- pakaian mereka tiba-tiba
saja sudah tergeletak lunglai di lantai.
Shou
berusaha menebak-nebak jam berapa sekarang. Korden di kamarnya masih tertutup
namun cahaya matahari menerobos lembut dari korden kamarnya, jadi dia menduga
masih sekitar jam 8. Dia berniat membalikkan badan untuk melihat jam yang
berada di meja di belakangnya, namun tanpa sengaja tangannya tersapu pada
punggung Hiroto yang berada di depannya.
“nnh...”
erang Hiroto, membuat Shou tersenyum dan berfikir seperti apa tampangnya saat
mengerang seperti itu. mungkin kah sama dengan erangan ketika dia-
Shou
berhenti berfikir dan langsung refleks menutup matanya saat dia merasakan
gerakan pada Hiroto. Entah mengapa hari itu Shou tidak ingin bangun lebih
dahulu daripada Hiroto seperti biasanya. Jadi dia berpura-pura tertidur lagi
dan menyelipkan tangannya diantara lengan dan rusuk Hiroto. Badan hiroto terasa
dingin, dan entah mengapa itu menyejukkannya.
Namun
tiba-tiba saja Hiroto berbalik! Shou masih melanjutkan akting tertidurnya,
namun kini dia merasa benar-benar ingin tersenyum dan tertawa karena walaupun
matanya tertutup, Shou tahu bahwa Hiroto menatapinya. Untuk selama kira-kira
semenit Shou bertarung dengan pikirannya sendiri untuk tidak tertawa saat
ditatapi Hiroto seperti ini. Saat akhirnya dia hampir menyerah, tiba-tiba
‘plek’
Tangan
Hiroto mendarat di pipinya, sehingga dia yakin Hiroto menyadari perubahan
ekspresinya saat terkejut.
[yaah...
pasti dia tahu kalau aku hanya pura-pura tidur!]
Shou
menunggu dengan mata terpejam dan wajah yang dibuat se-rileks mungkin saat
ketika Hiroto membangunkannya. Namun kata-kata yang ditunggunya tidak juga
datang. Malahan, dia mengacak-acak
Rambut Shou, membuatnya semakin bingung. Namun Shou tidak juga menyerah dari
akitng tertidurnya.
Setelah
itu Shou merasakan Hiroto bangun dan tidak lama dia berdiri. Dengan was-was dia
mendengarkan langkah-langkah terseret Hiroto. Lalu dia merasa langkah itu
berhenti sebelum membuka pintu.
[apa
yang dipikirkan anak ini...]
Lalu dia
berjalan lagi, pintu terbuka kemudian... tertutup dengan suara halus.
‘blam’
Begitu
saja.
Shou
langsung membuka matanya, dia tidak percaya ini! Shou memang jarang sekali
berkencan, tapi dia cukup yakin bahwa Hiroto mungkin Uke paling tidak Romantis!
Dia meninggalkan Shou begitu saja di ranjang tergeletak kedinginan oleh AC,
dalam keremangan kamar. Dia bahkan tidak membenarkan letak selimut Shou, begitu
pikirnya frustasi.
[dasar
tidak peka!]
Tiba-tiba
saja mood Shou untuk pergi kencan hari ini menjadi sedikit rusak, dahinya
berkerut dan bibirnya manyun. Akhirnya dengan kesal Shou menendang-nendang
selimutnya hingga selimut itu terjatuh ke bawah. Lalu membenamkan wajahnya ke
bantal.
[huh!
Biar saja aku tidak akan menggandeng tangannya nanti!]
Dengan
pikiran terlintas semacam itu, dia merasa kekanakan. Dia merasa Hiroto kurang
memperhatikannya, saat mereka sedang bersama-sama anggota yang lain maupun saat
mereka hanya berdua. Kenapa dia merasa sentimental sekali pagi-pagi begini?
Shou bertanya-tanya.
[sudahlah,
apa-apaan sih aku ini?]
Masih
dengan kepala tertutup bantal, Shou mulai merasa mengantuk lagi. Sudah berlalu
hampir setengah jam sehingga dia yakin bahwa bahkan Hiroto tidak akan
memikirkannya juga, jadi dia memutuskan untuk tidur lagi. Saat dia sudah hampir
tertidur, dia merasa seseorang duduk di sisi lain ranjang dan kemudian
menyentuh pundaknya.
“Shou-kun~”
panggil suara itu
Shou
mengeluarkan kepalanya dari bawah bantal dan ternyata korden telah dikaitkan
sehingga kamar menjadi terang. Dia kesilauan dan menyipitkan matanya lalu
memandang tidak percaya pada Hiroto yang duduk di sebelahnya.
Matanya membesar saat melihat Hiroto hanya
mengenakan celana boxernya dibawah apron dengan renda-renda berwarna pink,
hadiah Valentine tambahan yang didapat dari Saga. Tidak hanya itu, dia memegang
nampan berisi spageti dan segelas jus orange. Ini keajaiban!! Pekik Shou dalam
hati dan perlahan senyum yang daritadi ditahanya mengembang.
[hiroto...
benarkah dia mengenakan Apron pink itu?]
“ohayou
Gozaimasu” kata Hiroto dengan wajah tersiu-sipu.
Shou
tidak bisa lagi menahan tawanya, memikirkan bagaimana mungkin dia marah pada
orang dihadapannya.
Di
hadapan seseorang yang mengenakan boxer tentara dan apron pink berenda-renda.
“HAHAHAHA~!!”
❀おわり❀
Wohooo ~~ this is the 1st time i use them (ShouXHiroto) as my pairing, and.... fluff! Hope you like it!
v^^v
v^^v