ISSHI MIMIBUKURO ~Sisi Cermin~
Sisi Cermin
Sebuah cerita dari
rekan yang lebih tua.
Itu adalah saat
rekanku ini masih tinggal di Osaka.
Rekanku ini sukses
dengan bandnya dan mengumpulkan banyak uang, jadi dia membeli mobil yang telah
lama dia inginkan sejak lama. Itu adalah sebuah mobil bekas pakai, tapi jauh
lebih murah daripada membeli mobil baru dan jarak mil-nya kurang dari 5000 kilometer
jadi dulunya tidak begitu sering digunakan.
Dia selalu menjadi
orang yang sangat penyabar, tapi saat ketika dia membeli mobilnya dia merasa
dia sedang menuju surga, dan membual kepada rekan-rekan yang lebih muda.
Sementara diluar bangunan apartemen rekanku itu, dia menatap mobilnya dan
berbicara, dia melihat sesuatu berkelip di sisi kaca.
'apa itu?' dia
berfikir, dan melihat sekelilingnya tapi tidak ada apa-apa.
Walaupun berfikir
itu mencurigakan dia tidak terlalu memusingkannya, dan perlahan-lahan mulai
menampalkan sebuah siluet. Seorang wanita. Seorang wanita dengan rambut hitam
panjang sedang menunduk.
Walaupun wanita itu
terpantul pada bayangan cermin, dia mencari di sekeliling mobilnya dan tidak
ada wanita atu apapun.
Dia bertanya pada
juniornya, yang juga berkata bahwa dia tidak melihat ada yang seperti itu. Dia
ingin mendapatkan penglihatan yang lebih baik sementara masih siang, jadi dia
mencoba untuk muncul dalam berbagai cara jadi dia tidak akan terpantulkan di sisi
kaca, wanita itu, terus menunduk dengan wajah tanpa ekspresi, tetap diasana dan
tidak bergerak. Sebagaimana dia terus mendekat ke wajahnya, wanita itu
tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menghilang dengan seringai lebar bagaikan
dia sedang tertawa. Rekanku tiba-tiba dialiri ketakutan, namun bagaimanapun
juga tetap tinggal disana untuk naik ke ruangan juniornya, dan berbicara
tentang wanita yang dia liat lagi dan lagi.
Ketika rasa takutnya
telah hilang, saat itu tepat untuk pulang jadi dia pergi keluar. Mobil yang dia
parkir tidak disana. Dia segera menghubungu polisi, tapi mereka memberitahunya
bahwa mereka tidak mungkin dapat menemukan mobil tersebut,
Pada saat yang sama,
rekanku yang komplain tentang kemalingan sedang mengegrutu sementara menatap
tempat parkir yang korong, 'ah tapi… ada baiknya aku tidak bisa mengendarai
mobil yang itu…'
Credits
to Demonpassion.yolasite.com for English translation