Amafurase Tanmaina – Kagrra, (Indonesian Translate)
Amafurase Tanmaina – Kagrra, (Indonesian Translate)
Sansan to teritsukeru yakeru you na homura(bersama dengan kecemburuan yang terus berkilauan bagaikan api yang membara)
Toiki mo kogasu hodo ni mushibamu shi no hai wa (bahkan helaan nafasku hangus bagaikan abu kematian melahapya)
Tenpen-chii wo motarasu morobito wa urotae (membawa bencana alam, semua orang dalam kebingungan)
Hizamazuki inoru (berlutut untuk berdoa)
Hakai no kami wa azakeri warau (dewa kehancuran tertawa dengan penuh ejekan)
Sono koe wa ten wo saite (suara itu mengoyak surga)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidp)
Sono gankou ni hirefusu (bersujud pada keagungan tersebut. )
Hakai no kami wa karei ni odoru (dewa kehancuran menari dengan kemegahannya)
Sono mai wa hana wo chirasu (tarian itu mecabk-cabik bungan)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono utsukushisa ni obie (menjadi ketakutan karena keindahan itu)
Osanago wa chirabarushi mukuro wo tsumi narabe (anak-anak berkeliaran, tumpukan tubuh bertambah )
Sore wo mitsumeshi hitomi ni kareta namida nijimu (air mata yang mongering mengalir lagi selagi menatapnya)
Hokoru kumo wa izuko? (kemanakan awan yang mereka bualkan?)
Morobito wa saigo no Inori wo uttaeru (setiap orang memanjakan doa terakhir mereka)
Hakai no kami wa kibisu wo kaeshi (dewa kehancuran kembali)
Ikari arawa ni sakende (dia berteriak dalam raungan kemarahan)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono raimei wo temaneku (member isyarat pada petir itu)
Hakai no kami wa mizukara no hi to (dewa kehancuran turun)
Gouon to tomo ni ochiru (jatuh bersamaan dengan raungan yang bergemuruh)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono senritsu ni ononoku (gemetar pada melodi itu)
Hakai no kami wa sora wo oide (dewa kehancuran mengadah pada langit)
Tootou to shizuku tatae (memuji tetesan yang mengapung)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono megumi ni te wo awase (menyatukan tangan mereka untuk berkah itu)
Sansan to teritsukeru yakeru you na homura(bersama dengan kecemburuan yang terus berkilauan bagaikan api yang membara)
Toiki mo kogasu hodo ni mushibamu shi no hai wa (bahkan helaan nafasku hangus bagaikan abu kematian melahapya)
Tenpen-chii wo motarasu morobito wa urotae (membawa bencana alam, semua orang dalam kebingungan)
Hizamazuki inoru (berlutut untuk berdoa)
Hakai no kami wa azakeri warau (dewa kehancuran tertawa dengan penuh ejekan)
Sono koe wa ten wo saite (suara itu mengoyak surga)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidp)
Sono gankou ni hirefusu (bersujud pada keagungan tersebut. )
Hakai no kami wa karei ni odoru (dewa kehancuran menari dengan kemegahannya)
Sono mai wa hana wo chirasu (tarian itu mecabk-cabik bungan)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono utsukushisa ni obie (menjadi ketakutan karena keindahan itu)
Osanago wa chirabarushi mukuro wo tsumi narabe (anak-anak berkeliaran, tumpukan tubuh bertambah )
Sore wo mitsumeshi hitomi ni kareta namida nijimu (air mata yang mongering mengalir lagi selagi menatapnya)
Hokoru kumo wa izuko? (kemanakan awan yang mereka bualkan?)
Morobito wa saigo no Inori wo uttaeru (setiap orang memanjakan doa terakhir mereka)
Hakai no kami wa kibisu wo kaeshi (dewa kehancuran kembali)
Ikari arawa ni sakende (dia berteriak dalam raungan kemarahan)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono raimei wo temaneku (member isyarat pada petir itu)
Hakai no kami wa mizukara no hi to (dewa kehancuran turun)
Gouon to tomo ni ochiru (jatuh bersamaan dengan raungan yang bergemuruh)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono senritsu ni ononoku (gemetar pada melodi itu)
Hakai no kami wa sora wo oide (dewa kehancuran mengadah pada langit)
Tootou to shizuku tatae (memuji tetesan yang mengapung)
Ikitoshi ikeru subete no mono wa (semua manusia yang hidup)
Sono megumi ni te wo awase (menyatukan tangan mereka untuk berkah itu)
Arrgh, I couldn’t ever
finish these lyrics without a lot of helps from http://demonpassion.yolasite.com
I really love that
site >w<)b
By thw way… menurut
situs tersebut, dia tidak bisa menemukan terjemahan inggris yang tepat untuk
frase “Amafurase Tanmaina”, yang mana jika diterjemahkan kasar artinya adalah
“para pendoa untuk hujan turun(di musim kemarau)”
Da tentu saja, karena
aku sendiri tidak begitu mengerti dengan ritual tersebut, ditambah dengan
keterbatasanku menginterpretasikan lirik Isshi-san, aku menerima dengan sangat
senang hati jika ada yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai
makna liriknya dan ritual yang bersangkutan
\(^^)/