ISSHI MIMIBUKURO ~Burung yang Pandai Bernyanyi~



Burung yang Pandai Bernyanyi

Sebuah cerita lama.
Dari saat ketika ayahku masih muda, sekitar tahun 30 di jaman Showa.

Rumah dimana ayahku tinggal di saat itu tidak memiliki kamar mandi di bangunan utama, yang berada sedikit terpisah dari bangunan. Oleh karena itu, ketika dia harus pergi mandi di malam hari, dia harus pergi keluar, tapi bangunannya benar-benar gelap dan dia tidak bisa melihat bagian bawah kakinya. Jadi sebelum dia meraih umur yang mencukupi dia perlu memegang tangan orang tuanya untuk pergi kesana.


Kenyataannya di umur sekitar itu, bahwa dia bisa keluar sendiri. Suatu malam, sambil membawa ember dan handuk tangan seperti biasa, dia pergi ke kamar mandi.

Saat itulah ketika dia melihatnya, sebuah cahaya biru pengapung dengan ringan di kejauhan.
'apa itu? Menakutkan sekali…' dia berhenti tanpa berfikir. Cahaya itu bergerak keatas dan kebawah, kiri dan kanan, dan beberapa saat kemudian menghilang entah dimana.
'apakah ini sudah aman sekarang? Apa-apaan itu tadi?' dia berfikir , melanjutkan dengan takut-takut menuju kamar mandi.
Dan setelah beberapa saat untuk sebuah alasan. Dia mulai melihat cahaya biru itu lebih sering lagi dan lagi.

Karena dia sering melihatnya terus menerus, jadi secara perlahan dia menjadi terbiasa dengannya dan tidak lagi berfikir bahwa itu menakutkan. Walaupun begitu, hal itu masih tetap berada di pikirannya.

Tanpa mengetahui kebenaran identitasnya, ayahku pergi ke kamar mandi dengan kakekku suatu malam. Disana, seperti yang diharapkan, dia melihat cahaya biru mengapung-apung seperti biasa.
"hey, ayah,  apa itu? Cahaya biru ringan itu, itu selalu disana ketika aku pergi ke kamar mandi!"
Kakekku melihatnya juga, dan dalam sekejap dia terkejut dan berdiri, sambil berkata, "ah, itu. Itu adalah burung bercahaya yang terbang pada malam hari. Tapi, tahukah, jangan mendekatinya. Biarkan dia menghilang sendiri entah dimana. Kau mengerti? Janagn pernah mengikutinya?"
"hm~ benar-benar burung yang aneh di dunia ini~" ayahku menyetujuinya. Cahya itu muncul, tapi setelah itu dia tidak melihat itu lagi dan segera lupa tentangnya.

Dia masih kecil saat itu jadi dia setuju, tapi jika aku pikirkan sekarang tentu saja itu adalah sebuah jiwa, dan kakekku berbohong tentang itu jadi tidak menakutkan ayahku… ahh,seperti aku ingin tahu kebenarannya, tapi kakekku telah meninggal jadi tidak mungkin meyakinkannya… yah, itu adalah cerita ayahku.


 Credits to Demonpassion.yolasite.com for English translation

Postingan populer dari blog ini

Hitomi no Jyuunin- L’Arc~en~Ciel (indonesian translate)

Sangatsu Kokonoka- REMIOROMEN (Indonesian translate)

ENDLESS RAIN- X JAPAN(Indonesian translate)